Jumat, 24 Februari 2012

Tahukah Kamu? Mengapa Air Laut Terasa Asin?

Rasa asin air laut itu kurang lebih sama dengan rasa asin segelas air yang telah kita tambah satu sendok makan garam. Kira-kira, air laut mengandung garam dengan perbandingan semacam itu. Ilmuwan memperkirakan jumlah garam yang terkandung di dalam air laut itu sebanyak 50 JUTA MILYAR TON. Kalau dibayangkan, garam sebanyak ini jika di gelar di seluruh permukaan bumi akan setinggi bangunan 45 lantai (sekitar 166 meter).

Pada masa awal terbentuknya lautan miliaran tahun yang lalu, air laut sama sekali tidak terasa asin. Tetapi sungai – sungai yang airnya bermuara ke lautlah yang menghantarkan mineral – mineral garam menuju laut, sehingga lama kelamaan air laut menjadi asin.

Proses air laut menjadi asin berawal dari daratan. Seperti kita ketahui, tanah dan juga bebatuan di bumi ini mengandung berbagai macam zat mineral atau paduan zat mineral yang berguna bagi makhluk hidup. Seperti zat besi, mangan, sulfur, natrium, ataupun garam.

Sementara itu, sungai – sungai yang ada di bumi ini secara perlahan namun pasti mengalirkan airnya menuju ke laut. Dalam perjalanannya, air sungai ini mengikis tanah, batu, endpan pasir dan membawa serta zat – zat di dalamnya sedikit demi sedikit menuju ke laut. Sebagian dari kikisan ini ada yang hanya terbawa separuh jalan dan mengendap di ujung – ujung sungai, membentuk daratan bernama delta. Namun, sebagian lagi dari kikisan mineral ini bisa terbawa sampai ke laut.
 

Garam adalah mineral yang amat mudah larut di dalam air, sehingga sebagian besar dari mineral garam yang terkikis dan larut dalam air sungai bisa terbawa hingga ke laut. Kejadian ini berlangsung terus – menerus. Saat laut terkena panas matahari, sebagian airnya menguap dan meninggalkan butiran garam, yang tadinya larut tetap berada di laut. Maka, dalam waktu yang begitu panjang kurang lebih empat milyar tahun kandungan garam dari daratan yang terbawa aliran sungai ini pun menjadi semakin banyak sehingga air laut pun akhirnya menjadi asin seperti sekarang.

Sumber:  http://profesorcerbotik.blogspot.com/2011/03/taukah-kamumengapa-air-laut-itu-asin.html dan
Synd, Rudiyant., 2011. Mengapa Begini? Mengapa Begitu?. JAL Publishing, Jakarta
   

0 komentar:

Posting Komentar

 
;